Kehidupan Warga Indonesia di Christmas Island, Pulau Tanpa Virus Corona

Tinggal di wilayah bebas COVID-19
Hingga saat ini, Christmas Island belum mendeteksi satupun kasus positif COVID-19, sehingga dianggap sebagai wilayah bebas virus corona atau "COVID-19 FREE".
Padahal, di masa awal pandemi, pulau tersebut pernah menjadi tempat karantina bagi warga Australia yang terhubung dengan penularan virus corona di China.
Menurut Safira, pulau dengan populasi 1.938 penduduk tersebut menerapkan protokol ketat demi menangkal penularan virus corona sejak awal pandemi.
Di tanggal 18 Maret, larangan berkunjung ke Christmas Island diberlakukan, kecuali bagi warga yang tinggal di sana ataupun pekerja dengan urusan penting.
"Lokasi terpencil dan fasilitas kesehatannya yang terbatas membuat komunitas kami lebih rentan terkena virus dan beberapa orang mungkin akan dievakuasi," kata Natasha Griggs, Administrator Wilayah Samudra Hindia Australia.Masker tidak diwajibkan di sana, namun, imbauan untuk menjaga kebersihan terus digaungkan dan ada surat izin yang harus diisi ketika mau mengunjungi pulau tersebut.
Safira mengatakan pulau yang masih memberlakukan 'State of Emergency' tersebut mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di Australia Barat.
"Polisi semuanya mengecek, karantina dan sebagainya ... di supermarket diberi imbauan jaga jarak 1,5m, benar-benar tidak ada salaman, ketat dan tidak bisa sembarangan karena orang bisa melapor."
Persiapan tenaga medis di Christmas Island
Warga Indonesia asal Yogyakarta, Safira Aulia, sudah tiga kali mengunjungi Christmas Island untuk mendampingi suaminya yang bekerja sebagai dokter kawasan terpencil
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo