Kehidupan Warga Palestina di Jalur Gaza Pascaperang
Belanja Roti Gandum Harus Jalan Empat Kilometer
Senin, 02 Februari 2009 – 07:49 WIB
Foto : Kardono Setyo/JAWA POS
Kehidupan tidak pernah mudah bagi warga Jalur Gaza. Perang selama sekitar tiga pekan dengan Israel semakin memperberat hidup. Hancurnya infrastruktur akibat pengeboman musuh menggenapi penderitaan akibat blokade yang sudah berlangsung sekitar dua tahun.
Laporan KARDONO SETYO, Gaza City
MALAM hari adalah saat yang sulit bagi Ahmad, penghuni kompleks perumahan di kawasan Jabaliya. Kawasan itu termasuk yang paling parah menjadi korban perang. Listrik sering mati, sehingga kalau berjalan harus hati-hati, karena jalan di kawasan itu pun bolong-bolong akibat muntahan bom saat perang.
Makanan pokok juga susah didapat. Bahkan, untuk mencari roti buat makan malam, karyawan imigrasi Palestina di Jalur Gaza tersebut harus berjalan kaki empat kilometer. ''Makanya saya membeli langsung dalam jumlah banyak,'' kata Ahmad ketika ditemui Jawa Pos pada Kamis (29/1) malam lalu.
Kehidupan tidak pernah mudah bagi warga Jalur Gaza. Perang selama sekitar tiga pekan dengan Israel semakin memperberat hidup. Hancurnya infrastruktur
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu