Kehidupan Warga Palestina di Jalur Gaza Pascaperang
Belanja Roti Gandum Harus Jalan Empat Kilometer
Senin, 02 Februari 2009 – 07:49 WIB
Menurut dia, seorang bujangan idealnya mempunyai pendapatan di atas USD 500. Sebab, biaya hidup di Jalur Gaza tinggi. ''Itu sudah bisa sewa flat, menabung, dan hidup pas-pasan,'' tuturnya.
Mahmood berharap sekali proses rekonstruksi segera selesai dan perikehidupan kembali normal. Namun, harapan Mahmood tampaknya bakal sulit kesampaian. Sebab, Mesir justru menutup perbatasannya dengan Palestina mulai Kamis (5/2) mendatang. Artinya, warga Jalur Gaza harus hidup dalam keterasingan seperti dulu lagi. (el)
Kehidupan tidak pernah mudah bagi warga Jalur Gaza. Perang selama sekitar tiga pekan dengan Israel semakin memperberat hidup. Hancurnya infrastruktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara