Kehilangan Payudara, Marliah Masih Punya Busa
Senin, 03 Juni 2013 – 08:46 WIB
Sepulang dari ibadah haji bareng suami, Marliah mencari referensi rumah sakit untuk operasi. Pilihan jatuh ke Fuda Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok. Rumah sakit itu memiliki metode cryo atau teknik pembekuan sel kanker. Marliah pun menjalani operasi di sana.
Bersama sang suami, Marliah melakoni perawatan pascaoperasi selama tiga bulan di Fuda. Dia pindah kamar perawatan empat kali. Mulai ruang VIP sampai kelas II. Kelas kamar diturunkan tidak hanya karena kondisi Marliah yang makin sehat, tapi juga menyesuaikan kemampuan finansial.
"Saya sempat kehabisan uang. Saya telepon bos minta dikirimin uang. Kebetulan bos saya baik sekali," tutur Musianto, suami Marliah. Selama tiga bulan perawatan sang istri, Musianto mengaku menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta.
Marliah harus menjalani kemoterapi tujuh kali. Treatment itu membuat rambutnya rontok. Kali pertama kemoterapi jadwalnya sebulan sekali, kemudian menjadi dua bulan sekali, hingga enam bulan sekali. Terakhir setahun sekali. Dia juga harus menjalani penyinaran selama 24 seri. Pada 2007 Marliah dinyatakan bersih dari kanker. "Untuk menjaga agar sel tidak kambuh lagi, saya tingkatkan imun melalui immunotherapy," katanya.
Beberapa orang yang divonis menderita kanker berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan di Fuda Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok. Kini mereka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408