Kehilangan Payudara, Marliah Masih Punya Busa
Senin, 03 Juni 2013 – 08:46 WIB
Sri memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Dia ingin mati di negeri sendiri. Setiba di Jakarta, Sri berubah pikiran. Dia ingin berobat lagi. Pilihannya adalah Tiongkok. Awalnya dia menjajal pengobatan tradisional.
Suatu ketika Sri mendapat informasi tentang pengobatan kanker tanpa operasi di Fuda Cancer Hospital. "Saya datang ke Fuda sendirian. Hanya bawa pakaian tiga setel. Pakai sandal harga Rp 10 ribuan yang sudah dijahit," kenangnya.
Meski datang seperti orang "hilang", Sri mendapat pelayanan maksimal. Hal yang diinginkannya terkabul. Dia tidak dioperasi. Kankernya hilang dengan teknik pembekuan. "Sekarang saya benar-benar sembuh. Hasil USG menunjukkan tidak ada kanker lagi di badan," katanya. Kini Sri menikmati hidup dengan bahagia. Dia bisa menjalani hobi dance dan senam taiji.
Lain lagi cerita Judi Willianto. Pria 67 tahun itu menjalani operasi pada 2008. Dia harus merelakan organ vitalnya tersebut dipotong sepertiga atau sekitar 20 sentimeter!
Beberapa orang yang divonis menderita kanker berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan di Fuda Cancer Hospital, Guangzhou, Tiongkok. Kini mereka
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis