Kehilangan Pekerjaan, WNI di Australia Jadi Penjual Sate Taichan
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan. Menjadi sebuah tantangan untuk mencari peluang baru.
Sejumlah cara bisa dilakukan demi mendapatkan sumber penghasilan baru, seperti memilih untuk meneruskan bisnis yang sempat ditinggalkan karena kesibukan atau memanfaatkan hobi.
Angelin Kristianti, misalnya, yang kini melirik peluang di bidang kuliner, setelah tiga minggu lalu kehilangan pekerjaannya sebagai manajer media sosial 'casual' di sebuah perusahaan audio di Sydney.
Meski tidak pernah berdagang sebelumnya, Angelin yang terpaksa menganggur karena perusahaannya ditutup, memberanikan diri untuk menjual sate taichan.
Sejak akhir pekan Paskah lalu, Angelin mengaku merasa "pusing" karena memikirkan pekerjaan.
Angelin memang memiliki hobi memasak, hingga ada yang mengatakan jika masakannya enak.
"Jadi [terpikir untuk] masak [dan jual] sate taichan saja, karena belum ada yang menjual," kata Angelin kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Dalam wawancara dengan ABC siang kemarin (16/04), perempuan asal Jakarta tersebut mengaku sudah menerima pesanan sebanyak 75 tusuk sate yang akan didistribusikan akhir pekan ini.
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat