Kehilangan Pekerjaan, WNI di Australia Jadi Penjual Sate Taichan
"Sejauh ini [penjualan] lumayan, apalagi untuk yang baru mulai," kata Angelin.
Layanan membawa anjing jalan-jalan
Photo: Robin kini menawarkan jasa untuk mengajak anjing berjalan-jalan, karena tidak semua pemiliknya mau ke luar rumah. (Koleksi pribadi)
Mengerjakan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya juga dialami oleh warga Indonesia lainnya, Robin, yang berkecimpung dalam investasi saham.
Di tengah pandemi COVID-19, ia melihat peluang mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi 'dog walker' atau pembawa anjing jalan-jalan.
Peluang ini ia dapatkan setelah berpikir soal warga yang tidak terlalu ingin keluar rumah, karena ketatnya aturan pembatasan pergerakan, atau 'social distancing'.
"Di daerah sini banyak sekolah dan taman. Dari pagi, siang, hingga sore banyak anjing yang lewat di sini. Jadi saya tawarkan saja pemiliknya satu-satu," kata Robin yang juga memelihara seekor anjing.
Dari pekerjaan barunya ini, Robin menerima pendapatan tambahan kurang lebih sebesar AU$100 (Rp980 ribu) dalam sehari.
"Kalau setiap hari lumayan karena saya sendiri punya anjing dan harga makanannya cukup mahal karena tidak mau makan makanan anjing."
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata