Kehilangan Pekerjaan, WNI di Australia Jadi Penjual Sate Taichan
Belajar dari pengalamannya, ia menekankan pentingnya untuk selalu menyiapkan rencana lain dalam segala hal.
"Semua orang seharusnya memiliki back-up plan [rencana cadangan] untuk menghadapi hal yang tidak bisa kita prediksi seperti pandemi ini."
Dampak pandemi COVID-19 juga telah mengajarkan banyak hal baru bagi Angelin yang mengaku telah meninggalkan zona nyamannya dengan berjualan sate.
Pandemi virus corona
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
"Salah satunya untuk buang gengsi," kata Sarjana Psikologi dari University of Technology Sydney ini kepada ABC News.
"Seperti teman saya yang menjadi cleaner atau tukang bersih-bersih, saya juga dulu tidak pernah terpikir akan berjualan makanan."
Meski sebagai pemegang visa 'Permanent Resident' atau Warga Tetap Australia yang bisa mengakses bantuan pemerintah Australia, Angelin merasa tetap berusaha menggunakan keterampilannya untuk menambah penghasilan.
"Tetap semangat, buang gengsi jauh-jauh, dan kalau punya skills [keterampilan] apapun itu yang positif coba saja dipakai untuk survive [bertahan hidup]."
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati