Keindahan Kolam Susuk yang Memukau Koes Plus
Rabu, 10 April 2013 – 10:01 WIB
Keelokan Kolam Susuk yang dalam bahasa lokal berarti sarang nyamuk itu sudah memikat hati anggota Koes Plus saat band tersebut mengunjungi Atambua pada 1971. Keindahannya terpatri pada lagu Kolam Susu tersebut. Meski begitu, sebagai tempat wisata, nama Kolam Susuk belum begitu didengar. Beruntung, Kolam Susuk akan menjadi salah satu jalur destinasi Sail Komodo 2013.
Sail Komodo adalah parade akbar kapal-kapal layar yang puncaknya berlangsung pada 27 Juli"7 September. Ratusan kapal layar, termasuk kapal perang, dari berbagai negara akan berangkat (flag off) dari Darwin, Australia. Mereka lantas singgah di Kupang dan disambut dengan acara kesenian yang sangat kolosal, melibatkan ribuan penari tradisional.
Dari ibu kota NTT itu, rombongan lantas dipecah dua. Kelompok A lewat "atas", berlayar melewati Atambua (Belu), Alor, Lembata, Larantuka (Flores Timur), Maumere (Sikka), Ende, Nagekeo, Ngada, hingga finis di Labuan Bajo (Manggarai Barat). Kelompok B lewat "bawah", yakni dari Rote Ndao, Pulau Sumba, Manggarai, dan berakhir di Labuan Bajo. Total, mereka melewati 21 kabupaten dan kota yang tersebar di seluruh penjuru NTT.
Tentu, rombongan itu tidak sekadar lewat. Sail Komodo 2013 yang di-launching di Jakarta pada Senin (8/4) oleh Menkokesra Agung Laksono itu ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat NTT, menekan tingkat kemiskinan, dan mengurangi angka pengangguran. Karena itu, rombongan Sail Komodo juga harus singgah dan menikmati sajian pariwisata dan budaya di NTT.
Nusa Tenggara Timur (NTT) akan punya perhelatan besar tahun ini. Bekerja sama dengan pemerintah pusat, NTT menggelar Sail Komodo 2013. Parade akbar
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala