Keindahan Kolam Susuk yang Memukau Koes Plus
Rabu, 10 April 2013 – 10:01 WIB
Teluk Gurita yang dalam bahasa setempat disebut Kuit Namon itu sudah lama menjadi tempat pendaratan. Lautnya dalam sehingga airnya tampak sangat biru. Lantaran berbentuk teluk, ombak pun jarang datang. Teluk itu juga dipagari bukit-bukit yang menghijau. Pasirnya yang kecokelatan tampak halus. Pas sebagai sebuah dermaga penyeberangan. "Biasanya ini untuk penyeberangan ke Pulau Alor," terang Paul.
Dalam sejarah, pedagang Asia hingga Eropa dulu pernah menyinggahi Teluk Gurita untuk mencari komoditas cendana. Konon, ada kapal Spanyol yang dililit gurita raksasa hingga tenggelam ke dasar teluk. Hingga kini, bangkai kapal itu masih berada di dasar teluk dan berubah menjadi terumbu karang. Saat Jepang masuk, Teluk Gurita difungsikan sebagai pendaratan kapal. Begitu pula ketika Sekutu datang mengusir Jepang.
Seperti halnya Kolam Susuk, pada hari-hari biasa, nyaris tak ada pengunjung di Teluk Gurita. "Kalau Minggu atau tahun baru, pantainya tidak kelihatan. Yang terlihat hanya orang-orang piknik," cerita Paul.
Sebagai sebuah destinasi wisata alternatif, Kolam Susuk dan Teluk Gurita sudah punya modal yang kuat. Tugas besar yang diemban pemerintah setempat ialah memasarkan plus menyediakan infrastruktur pariwisatanya. Itulah yang ingin didorong lewat perhelatan Sail Komodo 2013.
Nusa Tenggara Timur (NTT) akan punya perhelatan besar tahun ini. Bekerja sama dengan pemerintah pusat, NTT menggelar Sail Komodo 2013. Parade akbar
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala