Keindahan Persoalan
Oleh: Dahlan Iskan
Tak terasa hari sudah senja. Belum juga sempat membaca komentar mana yang akan terpilih. Juga belum menulis artikel untuk Disway.
Datang pula daya tarik lain Sumbawa yang ”mengganggu” pemilihan komentar: sapi.
Kian dekat Tambora alam Sumbawa berubah bentuk. Dari serba jagung ke padang rumput. Sepanjang jalan, hampir 1 jam perjalanan, saya hanya melihat sapi, sapi dan sapi.
Di kanan dan di kiri. Terselip banyak kuda di tengah-tengah sapi itu.
Padang rumput, bukit, sapi, kuda dan pohon rindang di sana-sini.
"Ini mirip di Kentucky," teriak saya di dalam hati. Saya jadi ingat perjalanan di sekitar Lexington. Hanya di sana hijaunya sepanjang masa. Di Sumbawa hanya kalau di musim basah seperti ini.
Hari pun mulai gelap. Tidak bisa lagi lihat kanan-kiri. Ini saatnya saya membaca komentar Disway.
Saya pun merogoh saku celana. Tidak ada HP. Merogoh saku jaket. Nihil. Saku tempat duduk. Suwung. Kotak di dashboard. Kada da.