Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyambut baik keinginan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengurangi penggunaan batu bara di 2040.
Pasalnya, saat ini Indonesia dan dunia tengah menghadapi transisi energi.
“Saya menilai ini sebagai upaya yang positif. Indonesia memang menghadapi tantangan besar dalam melakukan transisi energi, terutama karena dua pertiga listrik di negara ini masih bergantung pada batu bara,” jelas Fahmi dikutip Jumat (6/12).
Fahmi mengatakan komitmen untuk mengurangi ketergantungan ini adalah langkah yang sangat penting dan realistis untuk masa depan.
Menurut Fahmi, Prabowo tidak mungkin bisa menjanjikan perubahan drastis dalam waktu yang singkat.
Namun, visi jangka panjang yang diusung Prabowo itu sangat relevan dengan tantangan global mengenai perubahan iklim.
“Kritik yang menyebutkan bahwa hal ini sulit dicapai seharusnya dilihat sebagai tantangan besar, bukan sebagai kelemahan. Dalam konteks global yang makin mengedepankan masalah perubahan iklim,” tandas Fahmi.
Fahmi mengakui Indonesia memiliki ketergantungan yang besar pada batu bara untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Pengamat ISESS Khairul Fahmi menyambut baik keinginan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengurangi penggunaan batu bara di 2040.
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional
- PDIP Terkejut Junimart Girsang Dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Italia
- Alhamdulillah, Ribuan PPPK 2024 Bisa Lega, Honorer Sabar Dulu
- 5 Berita Terpopuler: Daftar 31 Dubes yang Dilantik Prabowo Wow, Ada Politikus PDIP, Apa Saran Hasan Nasbi?
- Ketum Pasbata Menilai Teror Kepala Babi sebagai Upaya Adu Domba
- Prabowo Resmi Lantik 31 Dubes LBBP, Satunya Kader PDIP