Kejagung Bekuk Buron Asal Sibolga

jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan bahwa tim intelijen Kejagung kembali meringkus seorang buronan bernama Johannes Simanulang di Bandara Soekarno-Hatta kemarin (20/9). Johannes dibekuk terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) atas dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai 1,8 miliar Rupiah.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi membenarkan adanya penangkapan tersebut. Dia menjelaskan bahwa Johannes telah melakukan penggelapan dana APBD yang diduga diperuntukkan untuk kegiatan kehumasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Tengah pada tahun 2006 silam.
"Tadi pukul 10.15 WIB dilakukan penangkapan terhadap DPO di Terminal 1-B Bandara Soekarno-Hatta. Akibat tipikor ini, negara dirugikan 1,8 miliar Rupiah," kata Untung di Kejagung kemarin.
Untung juga mengungkapkan bahwa Johannes melakukan aksinya saat Johannes menjabat sebagai Kepala Bagian Humas di Pemkab Tapanuli Tengah. "DPO kini masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tapanuli Tengah dan juga diketahui pernah menjabat sebagai kabag humas di sana," ungkapnya.
Penangkapan tersebut, lanjut Untung, berdasarkan surat perintah penyidikan Kejaksaan Negeri (Kajari) Sibolga, Sumatera Utara dengan nomor Print-2011/N.2.13/Fd.1/08/2012 .
"Sejak mulai diperiksa pada tahun 2006 yang bersangkutan tak kooperatif, yakni 3 kali mangkir dari panggilan penyidik," terangnya. (dod)
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan bahwa tim intelijen Kejagung kembali meringkus seorang buronan bernama Johannes Simanulang di Bandara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sopir Ojol Diperiksa Bareskrim dalam Kasus Teror di Tempo, Begini Pengakuannya
- Kasus Pagar Laut di Bekasi, 9 Orang Jadi Tersangka
- Beraksi di 20 TKP, 2 Pelaku Curanmor Ditangkap Polisi, Tuh Orangnya!
- Identitas Para Pendulang Emas yang Dibunuh KKB, 2 Orang Disandera
- Sidang Perdana Kode Etik Brigadir Ade Kurniawan Digelar Tertutup di Polda Jateng
- Penganiayaan 2 Balita di Jakut, Sahroni Minta Polisi Pastikan Korban Mendapat Trauma Healing