Kejagung Belum Terima Pelimpahan Berkas Perkara Ketua KY
![Kejagung Belum Terima Pelimpahan Berkas Perkara Ketua KY](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung hingga Jumat (7/8) siang tadi belum menerima pelimpahan berkas perkara pencemaran nama baik terhadap hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Sarpin Rizaldi dengan tersangka Ketua Komisi Yudisial (KY), Suparman Marzuki. Sebab, sejauh ini kejaksaan baru menerima surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) untuk Suparman.
"Sampai sebelum salat Jumat berkas (perkara Suparman, red) belum diterima," kata Juru Biara Kejagung, Tribagus Spontana.
Namun, lanjut Tony, bisa saja sore ini penyidik Bareskrim Polri menyerahkan berkas perkara Suparman ke Kejagung. "Yang pasti sampai siang ini untuk berkas Pak Suparman belum," katanya.
Tony menjelaskan, sejauh ini kejaksaan baru meenrima pelimpahan berkas atas nama komisioner KY Taufiqurrahman Sahuri. yang juga menjadi tersangka dalam kasus itu. Berkas atas nama Taufiqurrahman diterima kejaksaan pada 3 Agustus 2015 lalu.
"Saya mendapat info dari Jampidum bahwa untuk berkas perkara Pak Taufiq sudah diterima hari Senin tanggal 3 Agustus yang lalu," katanya.
Lebih lanjut Tony mengatakan, jaksa mempunyai waktu paling lama 14 hari untuk menentukan sikap apakah berkas itu sudah memenuhi syarat atau perlu dilengkapi lagi. "Berkas perkara itu akan diteliti oleh jaksa," tegasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Kejaksaan Agung hingga Jumat (7/8) siang tadi belum menerima pelimpahan berkas perkara pencemaran nama baik terhadap hakim Pengadilan Negeri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Ahli Hukum Sebut Vonis Banding untuk Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai Putusan Sesat
- Jasaraharja Putera Catatkan Kinerja Positif, Pendapatan Premi & Laba Meningkat pada 2024