Kejagung Dirikan Sekolah Antikorupsi
Selasa, 02 Desember 2008 – 16:17 WIB
JAKARTA – Seakan tak mau kalah dengan sederat gebrakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung) juga membuat langkah-langkah upaya pencegahan dini tindak pidana korupsi. Kali ini, gebrakan Kejagung malah terkesan lebih besar dibanding KPK, yang hanya pernah mencanangkan pendirian ‘Kantin Kejujuran’ di sejumlah sekolah. Pada tanggal 4 Desember mendatang, Kejagung bakal meresmikan pendirian sekolah antikorupsi di kawasan Jakarta Selatan. Sekolahan itu akan diberi nama Pangeran Diponegoro. Kembali ke sekolah antikorupsi. Mengenai pemilihan namanya, Hendarman menjelaskan, nama Pangeran Diponegoro dipilih karena menurutnya, figur dan sosok salah satu Pahlawan Nasional itu patut diteladani generasi muda bangsa. Katanya, Pangeran Diponegoro dengan gagah berani melawan penjajah Belanda. “Dia tak rela kekayaan bangsa ini dirampas penjajah,” ujar Hendarman, tanpa menyebut bahwa koruptor yang mengambil uang negara mirip kelakuan penjajah.
Jaksa Agung Hendarman Supandji menjelaskan, pendirian sekolah antikorupsi tersebut sebagai salah satu wujud keseriusan Kejagung untuk memberantas korupsi. “Karena kita yakin tindak korupsi bisa dicegah sejak awal, sejak usia dini,” ujar Hendarman Supandji saat membuka acara Gerakan Aksi Langsung Korupsi Sejak Dini (Galaksi) di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (2/12).
Baca Juga:
Dalam acara tersebut, Hendarman membuka secara resmi Kantin Kejujuran yang pertama kali berada di kawasan gedung Kejagung. Mirip dengan Kantin Kejujuran yang ada di gedung KPK, jajanan yang dijual pun cukup sederhana seperti kue-kue kemasan plastik, air mineral, permen, dan sejenisnya. Di atas kantin itu tertera tulisan ‘Manusia Tidak Tahu, tapi Malaikat Tahu’.
Baca Juga:
JAKARTA – Seakan tak mau kalah dengan sederat gebrakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (Kejagung) juga membuat langkah-langkah
BERITA TERKAIT
- Kecelakaan di Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Tersangka
- Sikap Ahli di Sidang Kasus Timah Tidak Etis, Perhitungan Kerugian Negara Diragukan
- Rayakan HUT ke-24, Epson Berkomitmen Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Indonesia
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat