Kejagung Dituding Sebar Kebohongan Publik
Kamis, 16 September 2010 – 14:53 WIB
Hal itu diduga kuat sengaja dilakukan untuk membunuh karakter terhadap kliennya, sehingga seolah-olah Hary Tanoesoedibjo mangkir dari panggilan.
Baca Juga:
Pembunuhan karakter, kata Andi, dimulai dengan mengatakan bahwa Hary Tanoesoedibjo telah dipanggil sebagai saksi, sementara Hary sendiri tidak pernah menerima surat panggilan.Dengan informasi yang menyesatkan publik yang mengarah kepada pembunuhan karakter ini, Andi mengatakan sangat menyayangkan informasi tersebut dibuat oleh oknum yang merupakan pejabat dan penyidik di Kejaksaan Agung.
Untuk itu, Ahmad Yani menegaskan bahwa pihak Hary Tanoesoedibjo bisa melakukan penuntutan terkait hal ini. “Bisa dituntut ternyata apa yang dikemukakan tidak tepat, karena ini kebohogan publik,” pungkasnya.
Sementara anggota komisi III DPR Ahmad Yani meminta agar Kejaksaan Agung tidak melakukan personalisasi proses hukum pada kasus Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum). “Kejagung jangan mempersonalisasi proses hukum, ada standardisasi jadi jangan suka-suka,” ujar anggota Komisi III DPR Ahmad Yani saat dihubungi wartawan,Kamis (16/9)..
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) dituding telah melakukan upaya pembunuhan karakter, dengan cara menyebar kebohongan publik. Kejagung pun dinilai
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah