Kejagung Endus Pengadaan Alat Laboratorium di Unsri Dikorupsi
Senin, 02 April 2012 – 22:19 WIB

Kejagung Endus Pengadaan Alat Laboratorium di Unsri Dikorupsi
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah meningkatkan status penyelidikan dugaan korupsi pada proyek pengadaan alat laboratorium dan mebelair di Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan, ke penyidikan. Hal ini dikemukakan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Adi Toegarisman.
"Sudah ditingkatkan (ke penyidikan)," kata Adi, Senin (3/4). Adi tak menyebutkan berapa nilai kerugian negara yang terjadi dalam kasus ini. Termasuk pula identitas tersangka. Yang pasti, proyek yang diduga bermasalah secara hukum tersebut terjadi pada tahun anggaran 2010.
Adanya penyidikan kasus korupsi di Unsri tercium wartawan setelah laman resmi Kejagung, www.kejaksaan.go.id mencantumkan bahwa pada tanggal 26 Maret lalu, penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) memeriksa Marhaban SH.
Berarti, Pidsus Kejagung kini tengah menyidik korupsi di 2 perguruan tinggi negeri. Kasus pertama adalah dugaan korupsi pengadaan laptop di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kasus yang diperkirakan melibatkan Mindo Rosalina Manullang (Rosa) ini mengakibatkan dua pejabat UNJ sebagai tersangka. Mereka adalah Pembantu Rektor III UNJ, Fakhrudin dan dosen Fakultas Teknik UNJ, Tri Mulyono. (pra/jpnn)
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah meningkatkan status penyelidikan dugaan korupsi pada proyek pengadaan alat laboratorium dan mebelair di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak