Kejagung Jebloskan Tersangka Korupsi Benih ke Tahanan
Minggu, 21 Juli 2013 – 02:02 WIB

Kejagung Jebloskan Tersangka Korupsi Benih ke Tahanan
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tersangka baru kasus dugaan korupsi Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) senilai Rp 200 miliar pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Tersangka baru itu adalah MH, pimpinan produksi pada Perseroan Terbatas (PT) Hidayah Nur Wahana (HNW).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Setia Untung Arimuladi mengungkapkan bahwa jaksa telah mengantongi bukti cukup untuk menetapkan MH sebagai tersangka. "Penetapan MH sebagai tersangka berdasarkan bukti permulaan yang cukup yang dikembangkan dari hasil penyidikan," katanya saat dihubungi, Sabtu (20/7).
MH tak hanya menyandang status tersangka. Terhitung sejak Jumat (19/7) lalu, MH juga sudah ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejagung, Jakarta Selatan. "Tersangka ditahan selama 20 hari, terhitung sejak tanggal 19 Juli sampai 7 Agustus 2013," ucap Untung.
Sebelumnya, Kejagung juga menetapkan Direktur Utama PT HNW berinisial S sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi BLBU paket I tahun 2012 yang meliputi wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Nilai kontrak peoyek itu sebesar Rp.209.800.050.000,-.
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tersangka baru kasus dugaan korupsi Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) senilai Rp 200 miliar
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas
- Usut Kasus Kredit PT BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Sejumlah Saksi
- PIK 2 Berpotensi Jadi Magnet Ekonomi
- KPK Periksa Anggota DPRD hingga Kepala Sekolah di Bengkulu