Kejagung Kaji Ulang Penyidikan Indover
Minggu, 26 Oktober 2008 – 02:14 WIB
Selama Januari 2000 sampai Oktober 2008 di luar pledge deposit yang USD 1,14 miliar, Noorsy menilai, BI telah mengeluarkan banyak biaya. Misalnya, biaya konsultan. Namun, biaya-biaya ini juga tidak diungkap. ‘’Selain itu, tidak diketahui juga bagaimana kinerja Indoplus (perusahaan yang dibentuk BI untuk menampung aset bermasalah Bank Indover? Menurut saya, sebenarnya DPR dan pemerintah meminta BPK untuk melakukan audit investigasi,’’ katanya.
Dia juga mempertanyakan keputusan pemerintah yang menolak divestasi pada 2004. Padahal saat itu, telah terpilih investor Crosby sebagai preferred bidder yang serius membeli Bank Indover. Sebenarnya, lanjut Noorsy, kesediaan Crosby jelas-jelas menguntungkan BI karena bersedia mengembalikan pledge deposit. ‘’Lagi-lagi, justru dewan gubernur BI menolak divestasi,’’ katanya. Padahal, dalam krisis pasar modal, Indover menderita kerugian USD 300 miliar. ‘’Artinya, keinginan pemerintah dan BI menalangi Indover adalah moral hazard,’’ tegasnya. (fal/yun)
JAKARTA – Polemik tentang Bank Indover tidak hanya terkait dengan upaya penyelamatan anak usaha Bank Indonesia di Belanda itu. Kejaksaan Agung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 12 Serikat Pekerja Gugat UU Tapera ke MK Karena Dianggap Memberatkan
- Kenduri Swarnabhumi 2024: Sukses Gelar 7 Festival, Generasi Muda Selalu Dilibatkan
- Seleksi Capim KPK Ketat, Pansel: Banyak yang Bagus
- Sediakan Transportasi Gratis bagi Atlet, Kadishub: PON XXI Harus Dongkrak Pariwisata Sumut
- Berhasil Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Terima Dana Insentif Fiskal Rp 5,6 M
- Bareskrim Sita Aset Terpidana Narkoba Hendra Sabarudin Sebesar Rp 221 Miliar