Kejagung Masih Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi Menara BTS

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menyebut penyidik Jampidsus masih menghitung kerugian negara dalam perkara korupsi menara BTS Kominfo.
“Sampai saat ini untuk dugaan kerugian masih perhitungan, dari teman-teman penyidik sekitar Rp 1 triliun dari jumlah Rp 10 triliun (nilai kontrak),” kata Ketut dikutip dari Antara, Rabu (16/11).
Menurut Ketut, dugaan nilai kerugian itu bisa terus bertambah dan bisa juga berkurang, karena perhitungan masih terus dilakukan oleh penyidik bersama-sama auditor dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Tetapi ini (nilai kerugian) bisa berkembang, bisa bertambah dan juga berkurang, karena belum mendapat kerugian yang final dari teman-teman BPKP,” katanya.
Dia mengatakan penyidikan atas kasus itu terus berjalan, pemeriksaan saksi-saksi juga masih dilakukan oleh penyidik Jampidsus.
“Pemeriksaan saksi itu setiap tiga kali sekali dilakukan untuk menanggapi berkas perkara,” ujarnya.
Namun pemeriksaan itu belum pada tahap meminta klarifikasi ataupun keterangan dari pihak Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Belum sampai ke sana, tunggu saja nanti semuanya,” kata Ketut.
Penyidik Jampidsus Kejagung masih menghitung total kerugian negara dalam dugaan korupsi menara BTS Kominfo.
- Polda Riau Sikat Penjahat Lingkungan, Selamatkan Rp 221 Miliar Kerugian Negara
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof
- Bea Cukai Tegal dan Satpol P3KP Pekalongan Musnahkan Rokok Ilegal, Sebegini Banyaknya
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Kepalan Tangan Merdeka dan Senyuman Hasto Ketika Ditahan KPK
- KPK Diminta Fokus Bangun Sistem Antikorupsi, Bukan Melemahkan Sesama Penegak Hukum