Kejagung Ngotot Jerat Indosat, APJII Surati SBY
Selasa, 08 Januari 2013 – 18:35 WIB

Kejagung Ngotot Jerat Indosat, APJII Surati SBY
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Para Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Samuel Pangerapan mengaku prihatin dengan langkah Kejaksaan Agung menetapkan PT Indosat Tbk (ISAT) dan anak usahanya PT Indosat Mega Media (IM2) sebagai tersangka dalam kerjasama penyelenggaraan jaringan internet 3G di frekuensi 2,1 GHz. Betapa tidak, proses itu dinilai menimbulkan ketidakpastian dalam bisnis penyelenggaraan jasa internet. Selain itu, kata Samuel, proses hukum itu dipastikan akan menghambat target pemerintah atas penyediaan akses internet bagi masyarakat luas.
"Saya tidak tahu ini manuver apalagi yang dilakukan kejagung. Apalagi soal tuduhan kejahatan korporasi, saya benar-benar tidak tahu. Karena semua orang, khususnya masyarakat telekomunikasi menganggap hal itu terang benderang. Kasus ini sama sekali tidak bermasalah," kata Samuel Pangerapan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/1).
Samuel Pangerapan juga mempertanyakan sikap Kejagung yang memaksakan menjerat Indosat. Padahal, kata dia, langkah itu justru menimbulkan ketidakpastian di dalam bisnis penyelenggaraan jasa internet. Karena itu, APJII menyurati ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mempertanyakan kasus ini.
"Kami mempertanyakan ada apa sebenarnya dengan kasus ini? Mengapa Kejagung begitu ngotot mengusut kasus ini. Padahal Menkominfo sudah menyatakan tidak bermasalah," tegasnya.
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Para Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Samuel Pangerapan mengaku prihatin dengan langkah Kejaksaan Agung
BERITA TERKAIT
- Kemenag Perkuat Tata Kelola Zakat-Wakaf Lewat Tiga Pilar Strategis
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset
- PORDI & Higgs Games Island Gelar Open Tournament Domino Makassar 2025
- Kepala BKN Desak Instansi Percepat Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024, Ingat Deadline
- Elnusa Petrofin Perkuat Hubungan Harmonis dengan Jurnalis Lewat Silaturahmi
- Geledah Rumah La Nyalla, KPK Temukan Bukti Apa?