Kejagung Periksa Dua Petinggi PT KAI
jpnn.com - JAKARTA – Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa dua pejabat dari lingkungan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang berasal dari Divisi Sumatera Utara. Keduanya diperiksa sebagai saksi setelah sebelumnya penyidik memeriksa 16 saksi mantan penghuni rumah dinas PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kini, lahan rumah dinas itu diklaim PT Agra Citra Kharisma (ACK) dan berubah menjadi pusat perbelanjaan, Centre Point.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi, kedua nama yang diperiksa masing-masing Manager Aset Divisi Regional I Sumatera Utara Barmansyah Nasution dan Vice President Aset Non Produksi PT KAI Wilayah Sumatera Nikotiyanto.
“Keduanya telah hadir memenuhi panggilan sebagai saksi dan proses pemeriksaan telah dilakukan di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/3).
Barmansyah dan Nikotiyanto kata Untung, diperiksa terkait tugas dan kewenangan masing-masing dalam mengelola asset-aset milik PT KAI. Termasuk lahan yang diduga telah dialihkan statusnya, namun masih tercatat milik PT KAI.
Dalam pemeriksaan kali ini, kata Untung, penyidik Kejagung sebenarnya telah mengagendakan enam saksi. Namun empat saksi lainnya tidak dapat hadir. Masing-masing Kepala Divisi Regional (Kadivre) I Sumut PT KAI Bandung, Judarso, KH PT KAI Bandung Edy Subarjono, KD PT KAI Bandung Emil A Roni dan KF PT KAI Bandung Agus Raharjo.
“Judarso, Edy, Emil, dan Agus ternyata sudah pensiun dan tidak berdomisili di Sumatera Utara. Karena itu penyidik rencananya akan kembali mengagendakan pemanggilan keempat saksi tersebut,” ujarnya.
Menurut Untung, pemeriksaan terhadap dua petinggi PT KAI Sumut kali ini dilakukan sebagai tindak lanjut perkembangan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi pengalihan hak atas tanah Perusahaan Jawatan Kereta Api (sekarang PT KAI), menjadi hak pengelolaan tanah Pemda Tingkat II Medan Tahun 1982, penerbitan hak guna bangunan tahun 1994, pengalihan hak guna bangunan tahun 2004 dan perpanjangan hak guna bangunan tahun 2011.
Dalam kasus ini Kejagung diketahui telah menetapkan tiga tersangka sejak Januari 2014 lalu. Masing-masing Wali Kota Medan nonaktif, Rahudman Harahap, mantan Wali Kota Medan, Abdillah, dan seorang tersangka lainnya dari pihak swasta, Handoko Lie, yang merupakan boss dari PT Agra Citra Kharisma (ACK). (gir/jpnn)
JAKARTA – Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa dua pejabat dari lingkungan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang berasal dari Divisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Simulasi Makananan Bergizi Berjalan di Banyuasin, Cek Daftar Menu Sehat
- Nilawati Dianiaya Rekan Sesama Pedagang yang Tak Terima Ditegur, Begini Kejadiannya
- Momen Wakapolda Riau Brigjen K Rahmadi Turun ke SD Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- SKD CPNS Pemko Pekanbaru, 296 Pelamar Dinyatakan tidak Lulus, Ini Sebabnya
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi