Kejagung Seret Mantan Dirut PLN

Jadi Saksi Kasus Korupsi PLTU Sampit

Kejagung Seret Mantan Dirut PLN
Kejagung Seret Mantan Dirut PLN
JAKARTA – Macetnya pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sampit, Kalimantan Tengah, ikut menyeret mantan orang nomor satu di tubuh PLN. Mantan Dirut PLN Eddie Widiono diperiksa Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi dalam pembangunan PLTU itu Rabu (7/1).

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy mengatakan, Eddie diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi. ”(Proyek) ini waktu era Pak Eddie. Dia mengetahui dan ada semacam SPK (surat perintah kerja) dari PLN,” kata Marwan.

Marwan menjelaskan, kasus dugaan korupsi pembangunan PLTU Sampit itu bermula ketika PT Karya Putra Powerin (KPP) menerima satu proyek pembangunan. Hal itu diawali penandatanganan pembelian tenaga listrik sebesar 2 x 7 Megawatt dari PT KPP oleh PLN wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah pada 15 Januari 2004.

Untuk melancarkan pembangunan PLTU tersebut, PT KPP mengajukan permohonan fasilitas kredit Bank Mandiri, Cabang Jalan Thamrin Jakarta senilai Rp 69,371 miliar pada 6 Mei 2004. ”Dengan dasar itu (SPK, Red) Bank Mandiri mengucurkan dana,” beber mantan kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim itu.

JAKARTA – Macetnya pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sampit, Kalimantan Tengah, ikut menyeret mantan orang nomor satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News