Kejagung Seret Mantan Dirut PLN
Jadi Saksi Kasus Korupsi PLTU Sampit
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:51 WIB
Setelah dana dari Bank Mandiri cair, lanjutnya, KPP juga bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mempercepat proses pembangunan. Namun, hal itu hanya berjalan 20 persen. ”Ternyata uangnya tidak digunakan untuk membangun sampai sekarang,” ungkapnya lantas menyebut Gubernur Kalteng Teras Narang juga ikut komplin atas macetnya pembangunan PLTU itu.
Baca Juga:
Setelah diperiksa, Eddie enggan berkomentar banyak kepada wartawan seputar pertanyaan dari tim penyidik. Sambil menuju mobil Honda CRV Nopol B 1670 SV, Eddie mengaku tidak tahu tentang proyek PLTU Sampit. ”Saya tidak pernah menandatangani SPK,” katanya. Demikian juga permohonan pencairan fasilitas kredit senilai Rp 69,371 miliar dari Bank Mandiri, Eddie mengaku tidak tahu.
Dalam kasus PLTU Sampit, kejaksaan telah menetapkan dua tersangka. Yakni, Direktur PT Karya Putra Powerin (KPP) Fahri Ahmad dan Direktur PT Masesa Bramantyo. ”Dua tersangka segera kita panggil,” kata Marwan. (fal/iro)
JAKARTA – Macetnya pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sampit, Kalimantan Tengah, ikut menyeret mantan orang nomor satu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ratu Zakiyah-Najib Hamas Gelar Senam Bareng, Nagita Slavina Ajak Warga Serang Untuk Bahagia Bersama
- Tegas! PKS Bakal Menjatuhkan Sanksi kepada Kader yang Terbukti Melakukan Pelecehan Seksual
- Brigjen TNI Antoninho: Personel Korem 151/Binaiya Gelar Penyuluhan Kesehatan
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Ingat, Besok Hari Terakhir Pelamar CPNS 2024 Menyanggah Hasil Seleksi Administrasi
- Lindungi Ekosistem Pariwisata, Jasa Raharja Putera dan ITDC Teken Kerja Sama