Kejagung Tak Akan Lepaskan Riza Chalid
jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan agung menegaskan akan terus melangsungkan penyelidikan terhadap taipan minyak, Riza Chalid, yang diduga melakukan penawaran perpanjangan kontrak PT. Freeport Indonesia. Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Fadhil Zumaha mengatakan, tengah mencari bukti kuat untuk menjegal Riza Chalid yang berada di luar negeri itu.
"Kami komitmen (tidak akan meloloskan Riza Chalid), kalau tidak komitmen buat apa kami setiap hari kerja," kata Fadhil saat dihubungi, Kamis (17/12).
Seperti diketahui, banyak pihak yang menilai Kejaksaan lambat menangani skandal papa minta saham. Namun, Zumaha berdalih jika tidak ingin penyelidikan terkesan buru-buru. Apalagi kasus tersebut, dijelaskannya sangat sensitif dengan melibatkan nama-nama besar.
"Kami setiap hari kerja. Kita masih perlu mengumpulkan bukti-bukti kuat untuk menaikkan status kasus ini," imbuhnya.
Meski demikian, Fadhil dengan tegas tidak akan membiarkan seorang pun lolos. Fadhil membeberkan, dengan lengsernya Setya Novanto dari ketua DPR-RI, Kejaksaan semakin mudah membongkar kasus tersebut.
"Pak JA (Muhammad Prasetyo) sudah komitmen siapa aja yang terlibat di kasus ini tidak akan lolos," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jaksa Agung M Prasetyo tidak sungkan menjelaskan Setya Novanto dan Riza Chalid sangat berperan ketika melakukan penawaran terhadap saham PT. Freeport Indonesia. Bahkan Muhammad Prasetyo mengisyaratkan akan menetapkan dua orang tersangka terkait skandal papa minta saham itu. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Kejaksaan agung menegaskan akan terus melangsungkan penyelidikan terhadap taipan minyak, Riza Chalid, yang diduga melakukan penawaran perpanjangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi
- Ketum Ajak Alumni Pesantren Persis Gaungkan Kolaborasi dan Silaturahmi
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain