Kejagung tak Main Panggil Sembarangan

jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung menegaskan tidak akan berhenti mengusut dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta di Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2013. Tanpa didesak dari berbagai pihak pun, Kejagung tetap akan memeroses terus kasus dengan nilai proyek Rp 1,5 triliun ini. "Kita kan terus, tidak berhenti mengusutnya," kata Basrief, usai penutupan acara Rapat Kerja Nasional di Badan Diklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta, Jumat (10/10).
Menyoal banyaknya desakan memanggil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Basrief memastikan bahwa semuanya harus berdasarkan pada pemeriksaan awal.
Menurut Basrief, kalau hasil pemeriksaan penyidik menyatakan sudah ada keterkaitan dengan Jokowi atau siapapun, barulah akan dilakukan pemanggilan.
Namun, lanjut Basrief, sejauh ini belum ada keterkaitannya dengan Jokowi. "Selama ini belum ada ke arah sana. Kenapa kita harus terbaru-buru ke sana (memangil Jokowi)?" ujarnya.
Menyoal pernyataan adik kandung Megawati Sukarnoputri, Rachmawati agar penegak hukum memberikan klarifikasi atas status keterlibatan Jokowi dalam berbagai kasus dugaan korupsi, Basrief mengatakan siapapun bisa memberikan pernyataan.
Namun, tegas dia, Kejagung bekerja berdasarkan fakta hukum. "Kita harus terkaitan dengan fakta. Tidak bisa dengan statemen," tuntas Basrief. (boy/jpnn)
JAKARTA - Kejaksaan Agung menegaskan tidak akan berhenti mengusut dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta di Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang 3 Hakim Kasus Ronald Tannur Ditunda, Jaksa Belum Siap
- Budi Gunawan Anggap Lawatan Prabowo ke Lima Negara Menghasilkan Kerja Sama Strategis
- Satu PMI Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kamboja, Menteri P2MI Bilang Begini
- Bea Cukai dan Polres Nunukan Bersinergi dalam Pemusnahan Barang Bukti Narkotika
- Oknum Anggota DPRD Banten Ditangkap Terkait Penipuan Cek Kosong, Begini Kronologinya
- Dedi Mulyadi Minta Izin Praktik & Gelar Dokter Kandungan yang Melecehkan Pasien di Garut Dicabut