Kejagung Tetap Disanjung ketika Lembaga Antirasuah Banyak Masalah
jpnn.com, JAKARTA - Praktisi hukum Mohammad Hisyam Rafsanjani menyayangkan kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
Di mana kasus pemerasan yang diduga melibatkan Ketua KPK Firli Bahuri terus berkembang hingga menggusur marwah institusi antirasuah ini.
Kondisi ini sangat sangat miris, mengingat KPK selalu mendapatkan kepercayaan publik cukup tinggi sejak dibentuk. Tapi saat ini, kata Hisyam, berbalik 180 derajat.
"KPK saat ini tengah mendelegitimasi lembaganya sendiri," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/11).
Berbagai macam persoalan hukum dan etik di internal KPK, kritikan tajam dari internal termasuk mantan pegawai KPK, pakar hukum, serta masyarakat luas, menurut Hisyam, menambah delegitimasi kelembagaan KPK.
Hisyam melanjutkan, kondisi berbeda terjadi pada kinerja Kejaksaan Agung. Korps Adhyaksa ini terus membongkar megakorupsi di sejumlah institusi, bahkan berupaya mengembalikan kerugian negara, seperti penanganan perkara PT Asuransi Jiwasraya dan PT ASABRI hingga kasus BTS 4G BAKTI Kominfo.
"Reward justru diberikan publik terhadap lembaga kejaksaan dalam proses penegakan hukum karena berhasil mengungkap perkara hukum dengan soliditas kelembagaan dan turut serta memulihkan kerugian keuangan negara," tuturnya.
Bahkan, Kepolisian yang sering kali menjadi bahan pergunjingan di masyarakat, Hisyam bependapat, saat ini sudah lebih baik.
Praktisi hukum Mohammad Hisyam Rafsanjani menyayangkan kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Sahroni Setuju KPK-Kemendagri Setop Sementara Bansos Sampai Pilkada Selesai
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Hakim Pertanyakan Kerugian Negara dalam Kasus PT Timah, Ada yang Tidak Dihitung?