Kejaksaan Abaikan Rekomendasi Tim 8
Jumat, 20 November 2009 – 05:39 WIB
Kejaksaan, kata Hendarman, sudah yakin unsur-unsur pemerasan itu sudah terpenuhi. Dia bahkan menjanjikan ada empat hingga lima alat bukti untuk menjerat dua pimpinan non-aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Baca Juga:
Selain itu, Hendarman menuding Tim 8 tidak konsisten dalam rekomendasinya. Tim meminta Polri memberi SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) atau Kejaksaan Agung memberi SKPP (Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan), atau memberi deponering. Itu, kata Hendarman, saling bertolak belakang satu sama lain.
SP3 atau SKPP ditetapkan pada suatu kasus apabila kurang alat bukti. Sementara, deponering diberikan apabila suatu kasus cukup alat bukti, namun karena kepentingan masyarakat luas lebih besar harus dihentikan.
"Bagaimana mungkin Tim 8 menyarankan deponering, pada saat yang sama menyarankan SP3 atau SKPP. Mereka menyatakan kurang bukti, karena itu harus SP3 atau SKPP. Tapi mereka juga menyarankan deponering. Itu berarti mereka menganggap bukti-bukti lengkap. Itu kan tidak konsisten," katanya.
JAKARTA - Kejaksaan Agung tak lama lagi bakal melimpahkan kasus Bibit dan Chandra ke pengadilan. Sebab, mereka tak mau mengikuti rekomendasi Tim
BERITA TERKAIT
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata