Kejaksaan Agung Sita Mobil Ferrari dan Kapal Tanker Terkait Kasus ASABRI
jpnn.com, JAKARTA - Kejaksaan Agung telah melakukan penyitaan terhadap sejumlah barang bukti terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di PT ASABRI.
Seluruh barang barang bukti yang disita kali ini terkait penyidikan terhadap tersangka HH dan BTS. Termasuk di antara barang yang disita adalah, satu unit mobil mewah Ferrari F12 Berlinetta dan 566 bidang tanah di Kabupaten Lebak, Banten.
Kapuspenkum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, mobil Ferarri yang disita tim Jampidsus itu terkait perkara tersangka HH.
"Tim juga menyita STNK, BPKB dan tanda bukti pelunasan pembelian kendaraan," ujar Leonard dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Rabu (10/2) malam.
Selain mobil berharga miliaran rupiah tersebut, satu unit tanker LNG Aquarius atas nama PT Hanochem Shipping, serta dokumen kepemilikan sejumlah tongkang dan tug boat juga disita terkait perkara yang sama.
Terkait perkara tersangka BTS, lanjut Leonard, tim menyita 566 bidang tanah HGB dengan luas total 194 hektare di Kecamatan Curugbitung, Kecamatan Sajirah dan Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Tim juga menyita tanah seluas 33 hektare yang terdiri dari 158 sertifikat HGB di Kecamatan Kalang Anyar, Kecamatan Cibadak, dan Kecamatan Rangkas Kabupaten Lebak Provinsi Banten," tutup Leonard.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung telah menetapkan delapan tersangka dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT. Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Sejumlah barang mewah, termasuk satu unit Ferrari dan satu kapal tanker, disita Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi ASABRI
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui
- Hakim Pertanyakan Kerugian Negara dalam Kasus PT Timah, Ada yang Tidak Dihitung?
- Golkar Dorong DPR Bentuk Panja untuk Memelototi Kasus Tom Lembong
- Rapat Bareng Jaksa Agung, Legislator Golkar Bertanya Kinerja PPA Kejagung
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Jaksa Tuntut Bebas Guru Supriyani, Polri Diminta Usut Penyidik Nakal