Kejaksaan Agung Tangkap Buron ke-115, Kades Sontoloyo Penilap Anggaran Desa

jpnn.com, JAKARTA - Tim Tabur Kejaksaan Agung menangkap buronan ke-115 tahun ini yang tak lain adalah seorang tersangka penilap anggaran desa di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Keterangan tertulis Kejagung menyebutkan bahwa buronan bernama Sarpin itu ditangkap di Indragiri Hulu, Riau, Senin (23/11) malam.
"Sarpin, kepala Desa Bulungihit, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara, adalah tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan aanggaran pendapat dan belanja desa (APBDesa) tahun Anggaran 2016-2019," ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung Hari Setiyono, Selasa (24/11).
Menurut Hari, Sarpin yang menyandang status tersangka sejak 14 Juli 2020 diduga telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 960 juta.
Sarpin diketahui melarikan diri setelah tiga kali berturut-turut mangkir dari panggilan Kejaksaan Negeri Labuhan Batu.
"Ketika dicek ulang ke alamat tempat tinggalnya, yang bersangkutan tidak lagi tinggal di rumah tersebut. Oleh karena itu kemudian Sarpin dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan dinyatakan buron," ujar Hari.
Setelah Tim Tabur Kejaksaan Agung turun tangan membantu pencarian terhadap Sarpin, ditemukan informasi bahwa yang bersangkutan kini tinggal di Indragiri Hulu, Riau.
Sarpin pun akhirnya ditangkap di Desa Siberida, pada Senin (23/11), sekitar pukul 18.30 WIB.
Tim Tabur Kejaksaan Agung kembali berhasil menangkap buronan, ini adalah buronan ke-115 yang berhasil ditangkap
- KPK Periksa Satori dan Kepala Desa di Cirebon Terkait Kasus Dana CSR di BI
- KPK Pastikan Laporan Terkait Jampidsus Masih Diproses
- Kejagung Paling Dipercaya Memberantas Korupsi, Sahroni: Ini Era Keemasan Kejaksaan
- Guru Besar Unsoed Nilai Kejaksaan Lebih Dipercaya karena Kerja Cepat
- LSI: 81,4 Persen Publik Dukung Kejaksaan Banding Vonis Harvey Moeis
- Indikasi Korupsi Pagar Laut Sebaiknya Diusut Kejaksaan Agung