Kejaksaan Curiga Ada Unsur Korupsi Merpati China
Sabtu, 28 Mei 2011 – 06:36 WIB

Kejaksaan Curiga Ada Unsur Korupsi Merpati China
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) semakin serius menelusuri proses pengadaan 15 unit pesawat Merpati MA 60. Wakil Jaksa Agung Darmono mengatakan, pihaknya mencurigai adanya unsur korupsi dalam pembelian burung besi asal Tiongkok itu. Jajaran manajemen bakal kembali diperiksa. Alumni Universitas Islam Indonesia (UII) ini mengatakan, bukan tidak mungkin sejumlah pihak akan kembali dipanggil. Terutama manajemen PT Merpati Nusantara. Dia juga tidak menampik kemungkinan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu ikut diperiksa. Sebelumnya, Marie Elka kerap disebut ikut andil dalam pengadaan pesawat yang belum memiliki sertifikat kelaikan dari FAA (Federal Aviation Administration) itu.
"Ada informasi-informasi yang dimungkinkan bahwa kasus itu ada korupsinya. Karena itu, perlu dibuktikan dengan melakukan pemeriksaan," kata Darmono di gedung Kejagung, Jumat (27/5). Sebelumnya jajaran penyelidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) telah memeriksa Dirut PT Merpati Nusantara Dirut PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony Tjitrokusumo Rabu (25/5) lalu.
armono mengungkapkan, pihaknya sedang mengumpulkan semua informasi terkait pengadaan pesawat itu. Mulai dari pengajuan, persetujuan, hingga realisasi pembelian pesawat itu. "Saya minta kepada JAM Pidsus untuk segera mengumpulkan data dan fakta supaya ditelaah sejauh mana ada tidaknya korupsi dalam kasus itu," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) semakin serius menelusuri proses pengadaan 15 unit pesawat Merpati MA 60. Wakil Jaksa Agung Darmono mengatakan,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Membawa Parsel Berisi Barang Kesukaan Megawati
- Lucky Hakim Tak Dapat Izin Menteri saat Pelesiran ke Jepang, Wamendagri Bilang Begini
- Korupsi PON Papua: Ratusan Saksi Diperiksa, Rp 22 M Berhasil Diselamatkan
- Begini Tanggapan Jokowi Soal Pertemuan Prabowo & Megawati
- Sidang Parlemen Dunia, Jazuli Juwaini: RI Terus Berjuang Dukung Kemerdekaan Palestina
- Prabowo Nilai TKDN Saat Ini Terlalu Dipaksakan, Investor Tak Melirik