Kejaksaan Geledah Kantor PT SRD

Dicekal, Hartono Tanoe Berobat ke Singapura

Kejaksaan Geledah Kantor PT SRD
GELEDAH : Kantor PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD) di Menara Kebon Sirih, Jakarta Pusat, digeledah Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Depkum HAM. Foto : Toni Suhartono/INDO.POS
JAKARTA – Penyidikan kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Depkum HAM menemui batu sandungan. Salah satu saksi penting, Hartono Tanoesoedibjo, saat ini tengah berada di Singapura karena sakit. Seharusnya, dia diperiksa tim penyidik, Kamis  (8/1).

”Dia (Hartono) sakit. Kalau orang sakit harus dihargai. Tapi akan kita cek,” kata Jaksa Agug Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy di Kejagung. Namun Marwan belum mengetahui sakit yang diderita pemegang saham PT Sarana Rekatama Dinamika, rekanan Depkum HAM dalam Sisminbakum, itu.

Keterangan Hartono dinilai penting. Sebab, pengakuan Yohanes Waworuntu, dirut PT SRD yang menjadi tersangka, menyebutkan dirinya dipaksa oleh Hartono untuk menjadi pemegang saham PT SRD. Sebagai imbalan, hutang Yohanes kepada Hartono sebesar Rp 1 miliar lunas.

Marwan mengaku tidak tahu kapan persisnya adik pengusaha Hary Tanoesoedibjo itu berobat ke Singapura. Pasalnya, Hartono telah dicekal oleh Ditjen Imigrasi Depkum HAM atas permintaan Kejagung sejak 24 Desember 2008 lalu. ”Kita akan cek di imigrasi, apa dia keluar sebelum pencekalan. Kalau sesudah pencekalan itu kan aneh,” terang mantan Kapusdiklat Kejagung itu.

JAKARTA – Penyidikan kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Depkum HAM menemui batu sandungan. Salah satu saksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News