Kejaksaan Jamin Sudah Kirim SPDP ke KPK
Rabu, 02 Februari 2011 – 03:03 WIB
JAKARTA - Kejaksaan Agung membantah tak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi penyidikan kasus korupsi dana hasil penjualan saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, dengan tersangka Gubernur Kaltim Awang Faroek. Bantahan itu dikemukakan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum) Babul Khoir Harahap, Selasa (1/2). "Aturannya begitu (harus mengirimkan SPDP), besok saya cek ke Pidsus," kata jaksa yang Senin pekan depan akan dilantik sebagai Kajati Riau ini.
Menurut dia, sudah menjadi aturan baku di bagian Pidana Khusus Kejaksaan untuk melaporkan setiap penanganan kasus korupsi ke KPK. "Biasanya kita laporkan ke KPK dengan mengirimkan SPDP (Surat Perintah Dimulainya Penyidikan). Dengan begitu ada supervisi dari mereka (KPK) sekalian membantu kita jika ada kesulitan," kata Babul saat ditemui di ruang kerjanya.
Babul menuturkan, berdasarkan pengalamannya saat menjadi Wakil Kajati Maluku, pengiriman SPDP dilakukan paling lambat 14 hari sejak diterbitkan. Hanya saja, Babul mengaku tak punya data apakah penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) sudah mengirimkan SPDP kasus korupsi dana divestasi KPC ke KPK.
Baca Juga:
JAKARTA - Kejaksaan Agung membantah tak meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi penyidikan kasus korupsi dana hasil penjualan
BERITA TERKAIT
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak