Kejam! Begini Perlakuan Abu Sayyaf Saat Menyandera 4 WNI
jpnn.com - JAKARTA - Kamis (12/5) kemarin, genap 28 hari empat anak buah kapal (ABK) TB Henry disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Pulau Zulu, Filipina.
Sepanjang itu pula, mereka mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari penyandera. Salah satu bekas sandera, Samsir (35) mengaku setiap siang hari, ia beserta rekan-rekannya diikat oleh penyandera di pohon-pohon hutan Pulau Zulu.
"Selama di sana diikat pake tali di satu pohon. Diikat berempat mengelilingi pohon," ungkap dia di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (13/5).
Para penyandera hanya melepas ikatan itu, ketika saat waktu buang hajat, makan, dan beribadah. Selain itu, tali akan dilepas saat malam tiba. Sebab, mereka harus berjalan berpindah-pindah tempat guna menghindari militer Filipina.
Seperti diketahui, empat orang sandera itu bernama Arianto Misnan (22), Loren Marinus Petrus Romawi (27), Dede Irfan Hilmi (25), dan Samsir (35)
Samsir menceritakan, di antara rekan-rekannya itu, Loren lah yang paling lemah. Para penyandera yang menurut dia berjumlah 20 orang dan bersenjata lengkap, kerap memberlakukan Loren dengan semena-mena.
"Ada teman satu, Loren. Dia sering terima kekerasan misal karena terlambat jalan dan ditendang. Sebab, kami selalu pindah lokasi setiap malam," tandasnya. (mg4/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis