Kejamnya Penjara Korut Terungkap, Kamp Maut Nazi pun Lewat
jpnn.com - Melawan negara adalah kejahatan paling besar di Korea Utara. Tak heran nasib tahanan politik di negara itu disebut-sebut lebih parah daripada para Yahudi di kamp konsenterasi Nazi.
Hakim di Pengadilan Internasional Thomas Buergenthal mengaku mendengar kekejaman penjara politik di Korut dari salah satu mantan tahanan dan penjaga tahanan di Korut. Dia pun membandingkannya dengan kamp maut Nazi, Auschwitz.
"Saya percaya kondisi di penjara Korut sama mengerikannya atau bahkan lebih buruk daripada yang saya lihat dan alami di masa kecil saya di kamp-kamp Nazi," kata Buergenthal yang berada di Auschwitz dan Sachsenhausen saat masih kecil.
Seperti dilansir Independent, Rabu, (13/12), pakar hukum internasional yang bergerak di bidang HAM mendengar bukti kekejaman penjara Korut dari mantan tahanan, penjaga penjara, dan para pakar International Bar Association.
Mereka menemukan banyak bukti 10 dari 11 kejahatan perang yang diakui secara Internasional seperti perbudakan, pembunuhan, penyiksaan, kekerasan seksual di penjara politik.
Tiga generasi Kim telah memerintah Korut sebagai negara totaliter yang didefinisikan berdasarkan kultus kepribadian. Ini mencakup memperlakukan para pemimpin sebagai manusia setengah dewa.
Siapa pun yang mempertanyakan otoritas pemimpin atau sistem otoriter beresiko dijadikan budak untuk menghilangkan benih musuh negara.
Seringkali jadi budak seumur hidup, dan sering kali jadi budak hingga tiga generasi keluarga mereka guna menghilangkan benih musuh negara.
Nasib tahanan politik di Korea Utara disebut-sebut lebih parah daripada para Yahudi di kamp konsenterasi Nazi.
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Korut Pamer Rudal Balistik Anyar, Hulu Ledak Superbesar
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Amerika Kecam Persahabatan Rusia & Korut yang Makin Erat
- Rusia Gandeng Korea Utara, Korsel Siap Memasok Senjata ke Ukraina
- Seusai Bertemu Putin, Kim Jong Un: Rusia Sahabat & Sekutu Paling Jujur