Kejar Awan Sebelum Tiba di Langit Ibu Kota
Rabu, 30 Januari 2013 – 09:23 WIB
Untuk kerja sekitar empat jam, Gunawan dan teman-temannya dalam sehari mendapat bayaran Rp 75 ribu plus sekotak nasi. Meski hanya empat jam, tenaga ekstra dan badan prima wajib mereka miliki agar pekerjaan menabur garam bisa lancar. Tanpa itu, bisa jadi badan kusut dan muka pedih saja yang didapat atau malah klenger berat akibat kekurangan oksigen.
”Senangnya ya bisa naik pesawat dan dapat ongkos lumayan. Apalagi kalau ada wartawan cantik ikut di pesawat. Selama ini kan cuma lihat mereka di tipi doang,” selorohnya. Lalu, apa susahnya" Gunawan menyebut menabur garam dari Hercules bukan asal-asalan. Garam seberat empat ton harus dituang dengan tepat pada semacam corong khusus dari bagian bawah pesawat. Selama bertugas di pesawat, para penabur dan garamnya memang berada di bagian bawah Hercules. Tempat yang biasa digunakan sebagai bagasi piranti tempur TNI.
”Nggak bisa asal tebar seenak udel. Bisa diomelin Pak,” katanya. Aba-aba dari petugas menjadi panduan utama kerja para penabur garam. Begitu tepat di atas awan yang dituju, garam langsung ditabur melalui corong khusus. Walau sudah mengenakan masker penutup hidung dan pelindung mata, tetap saja pedih garam bisa terasa saat kekuatan fisik mulai terkuras. Benar-benar pekerjaan yang tidak ringan.
Setelah semua garam tertabur, wajah-wajah yang sebelum naik pesawat tampak riang terlihat sebaliknya. Loyo. Wajar mengingat beratnya kerja mereka. Selain itu, wujud para penabur garam setelah bekerja juga berubah. Dari yang sebelumnya necis dengan pakaian rapi dan kulit bersih, kini sekujur tubuh mereka berubah menjadi putih. Butiran-butiran garam jelas menempel menempel pada tubuh mereka. Para penabur garam bukan satu-satunya tim yang terlibat dalam kerja menangkis deras hujan di Jakarta dan sekitarnya. Masih ada tim lain. (bersambung)
SEJAK 25 Januari lalu Tim Teknologi Modifikasi Cuaca dikerahkan untuk menangkis terjangan hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Targetnya, awan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408