Kejar Gelar Doktor di Usia 100 Tahun
Jalani Berbagai Status, Mulai Pejuang sampai Hakim
Selasa, 19 Oktober 2010 – 14:41 WIB

SEMANGAT - Bholaram Das, sang kakek usia seabad yang masih berniat bisa meraih gelar doktor. Foto: News-views.in.
Bholaram Das tepat memasuki usia seabad, Sabtu (16/10) lalu. Tapi, mantan pejuang kemerdekaan India itu tidak berhenti berjuang. Dia justru mengawali kembali perjuangannya untuk meraih gelar PhD alias doktor. Saat berusia 19 tahun, Das tergabung dalam pergerakan kemerdekaan India. Karena aktivitasnya sebagai pejuang kemerdekaan "melawan koloni Inggris" itu, dia ditangkap pada 1930. Dia lantas dijebloskan ke tahanan dan diganjar hukuman dua bulan kerja sosial. Tapi, pengalaman buruk tersebut tidak membuat Das patah semangat. Seusia menjalani hukuman, pria berkepala plontos itu menamatkan studi di jurusan hukum dan perniagaan.
"MENUNTUT ilmu tak mengenal batas usia," ujar Das dalam wawancara dengan harian India berbahasa Inggris, The Economic Times, yang dipublikasikan kemarin (18/10). Kini, bapak enam anak itu terdaftar sebagai mahasiswa doktoral di Gauhati University. Dia tercatat sebagai mahasiswa tertua. Tidak hanya di universitas yang terletak di kawasan Jalukbari, sebelah barat Kota Guwahati, negara bagian Assam, tersebut, tapi juga di seluruh India.
Sebagai pria yang sudah hidup selama seratus tahun, Das menyatakan sudah menjalani berbagai lelakon kehidupan. Juga berbagai profesi. Mulai menjadi pejuang kemerdekaan, tahanan, guru, pengacara, dan hakim distrik. "Pada tahun ke-100 ini, saya merasa sudah melakukan banyak hal untuk masyarakat, politik, pemerintah, dan agama. Kini saatnya saya memuaskan hasrat saya untuk menuntut ilmu dan menjadi doktor," ungkap kakek 10 cucu tersebut.
Baca Juga:
Bholaram Das tepat memasuki usia seabad, Sabtu (16/10) lalu. Tapi, mantan pejuang kemerdekaan India itu tidak berhenti berjuang. Dia justru mengawali
BERITA TERKAIT
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim