Kejar Jabatan, Perwira Polisi Rekayasa Kasus Perampokan

Kejar Jabatan, Perwira Polisi Rekayasa Kasus Perampokan
Kejar Jabatan, Perwira Polisi Rekayasa Kasus Perampokan
Karena menganggap janggal, Eka Yudha membentuk tim dan mempelajari rekaman CCTV yang terpasang di TKP. "Masyarakat pun kalau tahu jalannya perampokan mulai awal penyergapan sampai pelarian pasti langsung menduga itu rekayasa," tukasnya.

Secara logika, kata Eka Yudha, jika memang sudah diketahui akan ada perampokan maka pemilik toko pasti sudah diamankan sebelumnya, TKP disterilkan, dan seluruh buser sudah menutup akses jalan yang bisa dipakai pelaku untuk kabur. "Ini nampak sekali sandiwaranya. Perampok beraksi, Buser langsung menyergap. Yang kabur pun banyak lagi tanpa ada pengepungan," ucapnya.

Eka Yudha pun geram bukan main. "Coba saja, siapa yang tak geram, mulai dari penentuan lokasi TKP, pemanggikan kedelapan orang pelaku dari kampungnya yang dikoordinasi oleh Madon, sampai usaha pelarian dan pelaku yang sengaja dimatikan, semua sudah disetting oleh Polisi sendiri dalam hal ini Sat Reskrim. Kasihan kan" Mereka yang  tak  tahu apa-apa dijadikan korban dan umpan dari usaha menaikkan citra seorang polisi," katanya.

Tentang adanya telik sandi polisi yang menyusup dalam peristiwa kriminal seperti perampokan, Eka mengatakan, itu sah-sah saja.  "Perannya kibus kan jelas hanya memberitahukan posisi, dan siapa saja yang merampok. Tapi perampokan yang di Dotamana ini dari penentuan target, siapa yang dikorbankan, sampai pelarian pelaku, semuanya disetting (ditentukan) oleh polisi, tak ada sedikitpun unsur murni perampokannya," jelasnya.

BATAM - Kabar rekayasa perampokan di toko sembako Sumber Kita, Dotamana, 12 Juni silam, ternyata benar. Kapolresta Barelang Kombes Eka Yudha Satriawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News