Kejutan di Perang Dagang
Oleh Dahlan Iskan
Tanggal 1 Maret depan semua itu harus sudah beres. Kalau tidak, yaaah, perang dagang meledak tak terkendali.
Kehadiran Liu He itu dianggap positif. Bisa diartikan Tiongkok ingin perundingan cepat selesai. Apalagi Tiongkok sudah setuju segera membeli kedelai Amerika. Berapa pun jumlahnya. Tiongkok juga sudah setuju menurunkan tarip impor mobil Amerika.
Bahkan Tesla sudah bikin kejutan. Diizinkan menguasai tanah lebih 100 ha. Di pinggiran Shanghai. Buat pabrik mobil listriknya. Yang model 3. Yang harganya murah. Yang 100 persen milik Tesla. Pabrik Tesla di Amerika hanya akan memproduksi mobil listrik yang mahal.
Elon Musk, bos Tesla, sudah di Shanghai. Di hari yang sama dengan dimulainya perundingan. Elon Musk punya acara sendiri: meresmikan dimulainya pabrik Tesla di Shanghai.
Maka silakan terkejut: pabrik itu sudah bisa memproduksi Tesla akhir tahun ini. Akhir 2019. Silakan terkejut lagi: Tesla akan memproduksi mobil listrik 500.000 per tahun.
Perundingan gadang kali ini dikelilingi begitu banyak kejutan. Donald Trump juga bikin kejutan. Ia sangat optimistis.
“Ekonomi mereka kini tidak baik,” ujar Trump. Berkali-kali. Merasa Amerika segera menang.
Perundingan itu dibagi dalam grup-grup. Ada kelompok tarif dan non-tarif. Ada kelompok hak cipta. Lalu ada tim teknologi tinggi.