Kejutan Siasat Memutar Demokrat ke PDIP
Senin, 11 Mei 2009 – 11:03 WIB
Kalangan intern PDI-Perjuangan kelihatannya juga sudah mulai menerima ide ini. Apalagi koalisi ini tentu memberikan kesempatan pada kader-kader PDI-Perjuangan untuk duduk di kabinet dalam jumlah yang besar. Sebuah kesempatan untuk menyiapkan kader-kader partai menjadi pimpinan puncak negara kalau kelak PDI-Perjuangan menang Pemilu.
Tentu bisa saja ada motif lain yang sifatnya lebih pragmatis: sudah lelah jadi oposisi. Apa salahnya sekali-kali ikut jadi penguasa. Dan koalisi besar langsung berubah menjadi koalisi gemuk "di pihak yang berbeda.
Untuk merealisasikan koalisi gemuk ini tentu masih harus ada kata putus dari tokoh sentral PDI-Perjuangan Megawati: mau atau tidak. Ini tidak mudah meski juga bukan berarti tidak mungkin. Semua orang sudah mencatat bahwa dalam hal ini Megawati sangat keras. Dan dia sangat bangga dengan kekerasan hatinya itu. Jangankan berkoalisi, bertemu saja tidak mau.
Tapi, siapa tahu realitas hasil pemilu ini mampu menyadarkan dirinya. Atau, siapa tahu masih ada orang yang bisa meluluhkan hatinya, meski suaminya sendiri pun tidak akan bisa melunakkan kekerasan hatinya. Konon, ketika sang suami sakit dan dijenguk oleh SBY, sang isteri keluar ruangan hanya beberapa menit sebelum SBY masuk. Sampai-sampai sang suami (yang Palembang) pernah guyon mengenai isterinya yang Jawa itu: apakah orang Jawa memang begitu?
LANGKAH Partai Demokrat ini mengejutkan. Setidaknya tak disangka-sangka. Juga seperti tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun sebelumnya. Mengajak
BERITA TERKAIT