KEK Sorong Papua Jadi Fondasi Kemajuan Ekonomi Wilayah Indonesia Timur
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta status Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Sorong di Papua Barat Daya tidak dicabut.
Untuk mempertahankan hal tersebut Bahlil menginstruksikan agar dibangun hilirisasi terutama smelter nikel.
Bahlil optimistis bahwa KEK Sorong bisa mencatatkan realisasi investasi.
Dia juga bersama pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan mendatangkan investor dari China yang bergerak di bidang smelter dan pabrik baterai di KEK Sorong.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mendukung langkah Bahlil untuk mempertahankan KEK Sorong agar dapat dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua.
Menurut dia, langkah Bahlil untuk mengundang investor masuk sangat positif untuk berinvestasi di Bumi Cendrawasih tersebut sangat bagus untuk membangun fondasi kemajuan ekonomi di wilayah Indonesia timur.
“Yang jelas menteri investasi tugasnya adalah mendorong investasi. Kalau ada yang mau investasi tidak mungkin ditolak. Mau China atau negara manapun, investasi mereka akan menguntungkan Indonesia,” ujar Piter, Senin (14/8/2023).
Piter menambahkan, potensi untuk mendapatkan keuntungan dari KEK Sorong sangat terbuka, namun pemenuhan bahan baku untuk industri smelter nikel harus tersedia di wilayah itu.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Papua Barat Daya tidak dicabut.
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Program TEKAD Kemendes PDTT Mendongkrak Status Desa di Indonesia Timur
- Dorong KEK Kura-Kura Bali jadi Katalisator Teknologi, Airlangga: Ini Baby Step Indonesia
- Anak Wapres Ma'ruf Amin Ikut Pameran Bahan Bangunan Terbesar di Indonesia Timur
- MIND ID Pamerkan Proyek Hilirisasi Ekosistem EV di The 7th ICEF 2024