Kekaisaran Jepang Ganti Dinasti

jpnn.com, TOKYO - Untuk kali pertama setelah dua abad, kaisar Jepang turun takhta. Kaisar Akihito akan meninggalkan singgasana pada 30 April. Esok harinya Putra Mahkota Naruhito naik takhta.
Sesuai tradisi, setiap kali terjadi pergantian kaisar, nama dinasti pun berubah. Kemarin, Jumat (4/1) Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menegaskan bahwa nama baru bakal diumumkan pada 1 April.
"Pemerintah akan berusaha mempersiapkan suksesi dengan sebaik-baiknya," kata Abe dalam pidato tahun barunya di Kuil Besar Ise.
Karena itulah, pemerintah akan mengumumkan nama baru kekaisaran pada rapat kabinet. Itu berarti sekitar satu bulan sebelum suksesi terjadi.
Dengan demikian, publik Jepang bisa beradaptasi lebih dahulu. Sebab, nama kekaisaran alias gengo akan melekat pada kalender, surat kabar, dan surat resmi.
Pengumuman nama baru kekaisaran seperti yang akan dilakukan Abe adalah peristiwa langka. Sebab, biasanya suksesi kekaisaran terjadi saat seorang kaisar mangkat. Dengan demikian, nama baru pun akan ditetapkan secara mendadak.
Tapi, kali ini rezim Abe berkesempatan merumuskan gengo dan mengumumkannya lebih dahulu karena suksesi terjadi gara-gara Akihito turun takhta. Bukan karena kaisar wafat. (bil/c10/hep)
Kaisar Jepang Akihito akan meninggalkan singgasana pada 30 April. Sesuai tradisi, setiap kali terjadi pergantian kaisar, nama dinasti pun berubah
Redaktur & Reporter : Adil
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Arbani Yasiz Ungkap Alasan Melamar Kekasih di Jepang, Ternyata
- GYS Luncurkan Baja Tahan Gempa Plus, Lebih Hemat Biaya
- BNI Bersama JCB Gelar Lucky Draw Berhadiah ke Universal Studio Jepang
- Bahrain Bawa Komposisi Pemain Solid, Timnas Indonesia dan Jepang Mesti Waspada
- Kementan Bersama NCA dan UGM Menggelar Konsultasi Bekerja di Pertanian Jepang