Kekalahan Kebaikan oleh Fitnah

Kekalahan Kebaikan oleh Fitnah
Kekalahan Kebaikan oleh Fitnah

Saya sendiri tidak akan pernah merasa begitu. Saya percaya direksi Pertamina memiliki aturan dan disiplin sendiri untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

Saya dengar usaha meningkatkan produksi sumur tua itu mulai memberikan hasil. Sudah ada sumur tua yang dulunya hanya menghasilkan minyak 80 barel per hari kini bisa menjadi 400 barel per hari. Padahal, Pertamina memiliki sekitar 5.000 sumur tua. Tentu tidak semua bisa direvitalisasi. Tapi, kalau bisa separonya saja, sangat berarti bagi negara yang masih besar impor minyaknya.

Apakah dengan sorotan dari majalah Tempo terbaru itu saya akan menghentikan kebiasaan meneruskan e-mail, SMS, dan BBM dari masyarakat kepada para direksi BUMN? Sama sekali tidak! Saya tidak takut sama sekali. Kebiasaan itu tetap akan saya teruskan. Dengan segala risiko.

Semua SMS, BBM, dan e-mail dari siapa pun tetap akan saya kirim (forward) ke direksi terkait. Mungkin memang ada di antara masukan itu yang kemudian diperhatikan direksi dan lantas menjadi bisnis. Saya tidak keberatan. Asal diproses dengan benar.

Apakah yang di Pertamina itu sudah diproses dengan benar? Salah satu e-mail itu memang datang dari orang yang sudah saya kenal baik. Isinya sebuah ide jitu untuk merevitalisasi sumur tua. Rupanya, ide itu dipakai Pertamina.

Ketika selentingan "disposisi Dahlan" itu mulai dipersoalkan sebagian serikat pekerja, saya perlukan menelepon direksi Pertamina. Saya tanyakan: Apakah sudah diproses secara benar? Jawabnya tegas: Sudah. Apakah itu karena disposisi saya? Jawabnya tegas: Tidak.

Masukan itu, untuk bisa sampai diterapkan di lapangan, ternyata sudah diuji dengan benar. Bahkan, kasus keberhasilan merevitalisasi sumur tua itu jadi bahasan utama dalam konferensi insinyur perminyakan sedunia di Dubai tahun ini.

Tentu menarik juga kalau dalam proses itu ditemukan kasus korupsinya. Bongkar saja. Siapa menerima apa. Tunai maupun fasilitas. Bongkar! Kenapa tidak?

SAYA punya kebiasaan yang mungkin bisa membahayakan diri saya sendiri: selalu meneruskan (forward) SMS, BBM, atau e-mail kepada direksi BUMN yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News