Kekayaan Menurun, Miliarder Hong Kong Ajak Warga Akhiri Unjuk Rasa
![Kekayaan Menurun, Miliarder Hong Kong Ajak Warga Akhiri Unjuk Rasa](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Para taipan properti Hong Kong menanggung rugi, pasar saham setempat semakin merosot dan sektor pariwisata di bekas koloni Inggris ini ikut terpukul ketika gerakan pro-demokrasi terus berlangsung.
Poin utama:
• Orang terkaya Hong Kong, Li Ka-shing, menyerukan diakhirinya protes• Sepuluh orang terkaya di Hong Kong telah kehilangan miliaran sejak aksi unjuk rasa dimulai pada bulan Juni
• Ekonomi Hong Kong tumbuh pada laju tahunan paling lambat sejak 2008 di kuartal kedua 2019
Meski perang dagang AS-Tiongkok memicu beberapa kerugian ini, unjuk rasa berminggu-minggu telah mendatangkan malapetaka bagi investor dan menyebabkan kerusakan reputasi besar terhadap wilayah semi-otonom ini sebagai kekuatan ekonomi.
Saat aksi unjuk rasa memasuki minggu ke-11 tanpa tanda-tanda melambat, analis memperkirakan Hong Kong akan mengalami resesi.
Sekarang para miliarder di sana menyerukan agar protes berakhir.
Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, kekayaan bersih dari 10 taipan terkaya, yang mendapatkan kekayaan mereka dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, telah merosot miliaran sejak protes dimulai pada Juni.
Orang terkaya Hong Kong, raja bisnis berusia 91 tahun Li Ka-shing, menjadi miliarder terbaru yang bergabung dengan kelompok pemrotes aksi unjuk rasa.
Li, yang dijuluki 'Superman' di Hong Kong, mengeluarkan iklan satu halaman penuh di sebagian besar surat kabar lokal, mendesak penghentian kerusuhan "atas nama cinta".
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium