Kekayaan Menurun, Miliarder Hong Kong Ajak Warga Akhiri Unjuk Rasa
"Di Hong Kong, taipan properti mengendalikan pasokan tanah," kata analis yang berpusat di Shanghai, Andy Xie.
"Beijing mengandalkan para taipan di Hong Kong untuk memerintah tempat itu, sehingga Pemerintah tak benar-benar bertanggung jawab. Semua taipan memiliki hubungan langsung ke Beijing," kata Xie.
Apakah para miliarder Hong Kong mengiyakan penawaran Beijing, hal itu masih harus dilihat lebih lanjut.
"Mereka pikir para taipan ini akan menjaga perdamaian di Hong Kong, yang jelas bukan tujuan mereka. Tujuan mereka adalah menghasilkan uang sebanyak mungkin, secepat mungkin", kata Xie.
Ketika keuntungan mereka mulai turun, makin banyak tokoh properti Hong Kong mengkritik gerakan protes tersebut.
Swire Pacific, salah satu kerajaan bisnis keluarga terkaya Hong Kong, telah mengeluarkan pernyataan tegas yang mengutuk "kegiatan ilegal dan perilaku kekerasan" di sana, seraya melemparkan dukungannya terhadap pemerintah kota itu.
Bisnis keluarga, yang telah berusia lebih dari 200 tahun, ini adalah pemegang saham terbesar di Cathay Pacific, memiliki hotel-hotel mewah, menara perkantoran, dan pusat perbelanjaan kelas atas di seluruh kota.
Sun Hung Kai Properties, yang dikendalikan oleh keluarga terkaya ketiga di Asia, Kwoks, juga menyerukan agar kekerasan dihentikan dan agar tatanan sosial dipulihkan.
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan