Kekecewaan atas Saham IPO Garuda
Rabu, 02 Februari 2011 – 14:57 WIB
JAKARTA - Kontroversi penawaran umum saham perdana (IPO) Garuda Indonesia belum mereda. Suara miring terus berdatangan mengiringi rencana burung besi tersebut menuju lantai bursa efek Indonesia (BEI). Momen IPO Garuda dinilai banyak kalangan tidak tepat seiring dengan terpuruknya bursa global dan regional. Wim Alfatih menyebutkan, kekecewaan masyarakat atas IPO KRAS, bisa menjadi sentiment buruk bagi perjalanan Garuda. Kalau hal tersebut berlanjut dan tidak bisa diredam setelah IPO, kemungkinan performa Garuda akan berjalan kurang mulus. Tetapi, untuk melihat hal tersebut sambung Wim Alfatih, harus terlebih dahulu melihat setelah IPO nanti.
Selain itu, performa Garuda yang masih dibelit utang jadi salah satu premis yang diperbincangkan. Dan, yang tidak kalah sengitnya adalah resistensi dari masyarakat terutama investor lokal. Masyarakat mempunyai pengalaman buruk tatkala IPO Krakatau Steel (KRAS) beberapa waktu lalu. Kala itu, masyarakat banyak yang tidak mendapatkan saham perdana KRAS sesuai dengan ekspektasi.
Baca Juga:
"Pada dasarnya harus dilihat dari fundamentalnya apabila seseorang ingin mengoleksi saham tertentu. Investor harus melengkapi informasi sebelum terjun mengoleksi saham IPO. Dan, Garuda berdasar laporan keuangannya memang masih didera utang," ungkap Wim Alfatih, Analiyst Majapahit Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (1/2).
Baca Juga: