Kekejaman Rusia di Mariupol Tak Akan Dilupakan Sejarah
jpnn.com, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (18/3) menyebut pengepungan Kota Mariupol di Ukraina oleh Rusia sebagai teror yang tidak akan dilupakan sejarah.
Dalam sebuah siaran larut malam, dia mengatakan pengepungan kota pelabuhan itu akan "mencetak sejarah tanggung jawab atas kejahatan perang".
"Melakukan hal ini terhadap kota yang damai… adalah teror yang akan dikenang selama berabad-abad mendatang," kata Zelenskyy.
Tetap saja, kata dia, perundingan damai dengan Rusia diperlukan kendati "tak mudah dan nyaman".
Pemerintah Mariupol mengatakan di kanal Telegram bahwa ribuan warga telah dideportasi secara paksa ke wilayah Rusia selama sepekan terakhir.
Reuters belum dapat memverifikasi secara independen klaim tersebut.
Kalangan kantor berita Rusia sebelumnya melaporkan bus-bus telah membawa beberapa ribu orang dari pelabuhan strategis di Laut Azov itu ke Rusia dalam beberapa hari terakhir.
Moskow menyebut orang-orang itu sebagai pengungsi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (18/3) menyebut pengepungan Kota Mariupol di Ukraina oleh Rusia sebagai teror yang tidak akan dilupakan sejarah
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia