Kekerasan Negara Picu Gelombang Pendatang Ilegal Asal Vietnam
Pemimpin komunitas Vietnam di Australia mengkhawatirkan sekelompok pencari suaka asal Vietnam yang ditemukan di Queensland merupakan bagian dari gelombang warga yang hendak melarikan diri dari pelanggaran HAM dan tindak kekerasan negara di tanah air asal mereka, Vietnam.
Mayoritas dari ke-17 orang warga Vietnam yang diamankan dalam penangkapan ini telah dibawa ke Pulau Christmas untuk menjalani pemrosesan oleh otoritas imigrasi Austtalia.
Mereka pada dasarnya sedang menunggu jadwal dideportasi kembali ke Vietnam, setelah perahu nelayan yang mereka tumpangi tersapu ke pantai di Far North Queensland pada Minggu (26/8/2018).
Namun para pemimpin komunitas di Australia mengatakan catatan HAM di Vietnam semakin memburuk, dan hilangnya kedaulatan wilayah atas China telah mendorong banyak warga Vietnam meninggalkan negara mereka ke sejumlah negara termasuk Australia.
Bon Nguyen, Presiden komunitas Vietnam di Australia mengatakan ratusan warga Vietnam telah melarikan diri ke Thailand dan Indonesia beberapa waktu tahun terakhir, dan sejumlah kapal telah dihalau kembali oleh otoritas Australia.
Photo: Sejumlah kapal ditemukan di perairan di Cape Kimberley pada Minggu (26/8/2018). (Supplied: Port Douglas Marine Rescue)
Dia memperkirakan meningkatnya jumlah warga yang meninggalkan Vietnam akan semakin meningkat signifikan seiring dengan tindakan otoritas Vietnam yang semakin opresif terhadap warga negara mereka.
Belum lama ini ribuan warga Vietnam telah turun ke jalan memprotes keputusan Hanoi menyerahkan sejumlah besar kawasan kepada pemilik modal asal China.
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas