Kekerasan pada Perempuan dan Anak Meningkat 5 Kali Lipat Selama Pandemi Covid-19
Rabu, 10 Maret 2021 – 12:29 WIB
Perempuan juga memiliki potensi kerentanan mengalami kekerasan karena ketidakpastian ekonomi, kehilangan pekerjaan, kondisi tempat tinggal padat, dan beban rumah tangga yang tinggi.
Baca Juga:
"Apalagi situasi bencana membuat keluarga lebih lama untuk urusan rumah tangga (berpotensi menimbulkan perselisihan, red)," tutur Prabu.
Prabu menambahkan, kasus kekerasan terhadap perempuan paling banyak terjadi terkait pemaksaan berhubungan suami istri.
"Ini juga kami dapat banyak laporan," pungkas Prabu.(mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pribudiarta menjelaskan penyebab terjadinya kekerasan anak dan perempuan selama pandemi Covid-19.
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
BERITA TERKAIT
- Seorang Ibu Kaget Saat Terbangun, Sang Suami Sedang Mencekik Anaknya
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Kimberly Mengaku Pernah Kabur dari Rumah, Ini Penyebabnya
- Darah Ibunda Mendidih saat Tahu Kimberly Rider Diduga dapat KDRT Sejak 2019