Kekerasan Seksual Mendominasi

jpnn.com - PONTIANAK--Trend pengaduan terhadap kasus yang menimpa anak bawah umur terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tahun 2013 (per Januari-Oktober) ini saja, laporan yang masuk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalimantan Barat mencapai 41 pengaduan.

Ketua KPAID Kalbar, Alik R Rosyad mengatakan, trend tersebut terus meningkat. Pada tahun 2012, sedikitnya ada 47 pengaduan, dan pada tahun 2011 ada 31 pengaduan.

"Trend ini terus meningkat. Ini bukan karena banyaknya kasus, melainkan KPAID saat ini sudah dikenal dan mulai diterima di tengah-tengah masyarakat.  Mereka sudah mencoba untuk membuka diri, melakukan konsultasi atau bantuan hukum yang menimpa persoalan anak,"kata Alik.

Dijelaskan Alik, pengaduan yang masuk ke KPAID di antaranya pengaduan tentang kekerasan seksual, perlindungan khusus, anak berhadapan dengan hukum (ABH), asusila, kekerasan fisik, hak kuasa asuh dan penelantaran ekonomi.

"Dalam pengaduan yang masuk, kekerasan seksual menduduki peringkat pertama dengan 10 pengaduan. Disusul dengan hak asuh dengan 9 pengaduan, kemudian ABH dengan jumlah 8 pengaduan, kekerasan fisik 3 pengaduan, asusila dan penelantaran ekonomi masing-masing dua pengaduan. Sisanya lain-lain, dengan tiga pengaduan,"jelas Alik.

Banyaknya pengaduan yang masuk, lanjut Alik, penanganannya diprioritaskan pada proses hukum dan sebagian besar sudah di tangan kepolisian. Meningkatnya trend itu, kata Alik dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak.

"Kita perlu peran serta orangtua. Karena sebagian beras yang memiliki masalah adalah anak-anak di bawah umur. Mereka terdiri dari umur 8 tahun, 9 dan ada juga yang berumur 17 tahun,"katanya.

Tragisnya, tambah Alik, permasalahan yang dialami anak-anak ini justru disebabkan oleh orang-orang yang berada di lingkungan korban. Seperti orangtuanya sendiri, saudara, tetangga maupun orang lain. "Sebagai orangtua harus memberikan pengawasan lebih intensif lagi. Tumbuh kembang anak harus dipantau secara utuh oleh orangtua, agar pergaulannya dapat terarah dengan baik,"pungkasnya.(arf)